Rabu, 26 Maret 2014

Fenomena "Flappy Bird"

 Flappy Bird telah menjadi fenomena global. Tanpa melakukan promosi,game ini meraih sukses besar hanya dengan menawarkan sebuah permainan yang memang sulit untuk dimainkan sehingga membuat pengguna frustrasi, tetapi sederhana dari sisi visual dan tanpa desain level.


Flappy Bird dibuat oleh Dong Nguyen, pemuda 29 tahun yang tinggal di Hanoi, Vietnam. Ia sebelumnya telah membuat sejumlah game di iOS dan game flash lainnya, di bawah nama Gears Studios, yang bukanlah nama sebuah perusahaan, melainkan hanya Nguyen seorang.


Tak banyak yang tahu kapan Flappy Bird "dilahirkan"? Kapan unduhan game ini mulai meningkat? Kenapa ia mendadak populer secara alami? Berapa uang yang dihasilkan dariFlappy Bird? Mengapa pula game ini akhirnya "dimatikan".

Situs teknologi Mashable melacak sejarah "kelahiran" hingga "kematian" Flappy Bird dari akun Twitter milik Nguyen. Data tentang Flappy Bird juga didapatkan dari Topsy, hingga perusahaan analisis aplikasi Distimo dan App Annie. Berikut kisahnya.

Kelahiran
Asal-usul Flappy Bird mulai terlihat pada 6 November 2012. Saat itu, Nguyen membagikan gambar di Twitter tentang game yang sedang ia kerjakan


Jika melihat sisi kiri gambar di atas, Anda akan melihat burung yang kemudian jadi karakter utama Flappy Bird. Namun, kala itu Nguyen tidak menyebut judul game yang sedang digarap.
Kemudian pada 29 April 2013, Nguyen kembali membagikan gambar dari sebuah gameyang dibuatnya dengan judul "Flap Flap" untuk platform Apple iOS. "Game baru yang sederhana, Flap Flap," tulis Nguyen di akun Twitter-nya.



Flap Flap mengadopsi gaya visual permainan Nintendo. Ia mengaku menyelesaikan game ini hanya dua hari.

Sebulan berlalu. Ternyata, nama aplikasi Flap Flap sudah ada di toko aplikasi Apple, App Store. Nguyen mengganti nama game itu menjadi Flappy Bird pada 24 Mei 2013.

Pada saat itu juga ia berkicau tentang skor tertinggi yang diraihnya pada Flappy Bird, yaitu 44, sambil memberi tautan untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Dalam rentang 25 Mei hingga 31 Oktober 2013, Flappy Bird hanya mendapat 13 ulasan dari pengguna. Kebanyakan ulasan ini bisa disebut ditulis seadanya. Pendek kata, pengguna tidak meluangkan waktu besar untuk menulis ulasan Flappy Bird dengan sepenuh hati.

Pada masa tersebut, Nguyen terlihat tidak aktif di Twitter. Nguyen memperbarui Flappy Bird pada September 2013. Namun, game ini masih mengalami beberapa bug.

Flappy Bird masih "biasa-biasa saja" dalam waktu enam pekan. Lalu, sesuatu yang mengejutkan mulai terjadi. Menurut data analisis aplikasi App Annie, Flappy Bird masuk urutan ke-1.469 dari kategori aplikasi "Keluarga" pada 29 Oktober 2013, yang berarti itu adalah game keluarga paling populer di App Store di urutan ke-1.469 untuk kawasan Amerika Serikat (AS).

Kali pertama muncul di Twitter dari pengguna Flappy Bird

Beberapa hari kemudian, nama Flappy Bird muncul kali pertama di Twitter dari seorang pengguna, selain Nguyen.

Pengguna bernama Alexiss dengan akun @alexisbaskervil melontarkan kicauan pada 4 November 2013, yang menggambarkan kekesalannya bermain Flappy Bird.

Pada 14 November, urutan Flappy Bird naik menjadi ke-1.368 di App Store kawasan AS, menurut data App Annie. Setelah itu, game ini terus naik ke peringkat ke-393 dalam kategori keluarga.

Permainan mulai mendapatkan traksi. Jumlah ulasan juga meningkat. Flappy Bird berhasil mendapatkan 20 ulasan pada bulan November. Banyak dari mereka yang menyatakan hubungan cinta dan benci dengan Flappy Bird.

"Saya memiliki hubungan cinta/benci dengan permainan ini, dan sangat adiktif. Ini adalah permainan besar. Saya tidak bisa melewati 15," tulis seorang pengguna dengan subyek ulasan "Love/hate/live."

Meningkat

Pada 3 Desember 2013, Flappy Bird berhasil masuk ke urutan ke-74 di kategori keluarga dan urutan ke-395 dalam kategori game di App Store kawasan AS.

Nguyen kembali memakai Twitter pada 11 Desember. Dia membalas mention pengguna yang menginginkan Flappy Bird hadir untuk platform Android.

Flappy Bird terus meningkat, naik ke urutan ke-259 untuk kategori aplikasi gratis di AS, urutan ke-80 untuk kategori game di AS, dan peringkat ke-14 untuk kategori keluarga.

Pengguna Twitter mulai melontarkan kicauan tentang Flappy Bird, membuat gambar olahan (meme) bernuansa lucu yang menggambarkan emosi atau kefrustrasian mereka memainkanFlappy Bird. Nguyen melakukan retweet beberapa gambar.

Ulasan tentang Flappy Bird di App Store meningkat, bisa mencapai 20 ulasan per hari. Ada pengguna yang memberi peringkat satu bintang hingga lima bintang. Kebanyakan dari mereka mengatakan pendapat yang lebih kurang menyatakan, "Saya benci permainan ini, tetapi tidak bisa berhenti bermain."

Sukses

Popularitas Flappy Bird terus menanjak pada Januari 2014. Tepatnya 10 Januari 2014,game ini mencapai terobosan baru, berhasil masuk daftar top 10 di App Store kawasan AS. 

Bisa masuk dalam daftar top 10 aplikasi di App Store AS adalah hal yang sulit bagi para pengembang. Nguyen menjawab pertanyaan yang kerap dilontarkan kepada dirinya tentang apa yang telah dilakukannya untuk meningkatkan popularitas Flappy Bird, dan dia menjawab, "Tidak melakukan promosi."

Sejak 13 Januari 2014, tingkat pengunduhan Flappy Bird tumbuh 136 persen dari hari ke hari. Menurut perusahaan analisis aplikasi Distimo, Flappy Bird menjadi aplikasi gratis nomor 1 di App Store kawasan AS pada 17 Januari 2014.

Hadir di Android

Setelah sukses di platform iOS, Nguyen mengumumkan bahwa Flappy Bird tersedia di platform Android pada 22 Januari 2014. Hanya dalam waktu sepekan, Flappy Bird menjadi aplikasi paling banyak diunduh di Google Play Store.

Sejak saat itu, Flappy Bird ramai dibicarakan di media sosial dan media massa. Media besar sekelas Forbes dan Time membuat artikel yang mengulas game ini. Di Twitter, ada sekitar 500.000 pembicaraan tentang Flappy Bird pada 25 Januari 2014, menurut data Topsy.

Pada 1 Februari 2014, Flappy Bird menjadi game gratis nomor satu di App Store di 53 negara. Akun Twitter resmi App Store sampai melontarkan kicauan tentang Flappy Bird.


Kepada blog teknologi TechCrunch, Nguyen mengatakan, "Saya tidak tahu bagaimana permainan saya bisa begitu populer. Sebagian besar pengguna saya adalah anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk mereka yang memainkannya dan berbagi kepada orang lain."

Populer dengan cara alami

Banyak pengembang aplikasi yang mempertanyakan kesuksesan Flappy Bird. Sulit bagi mereka untuk percaya bagaimana mungkin game sesederhana ini bisa merajai tangga peringkat game gratis di toko aplikasi App Store dan Play Store.

Ada yang mengatakan, Nguyen mengeluarkan uang untuk meningkatkan jumlah unduhan, atau menggunakan teknik saling promosi untuk menarik perhatian pengguna.

Ahli pemasaran aplikasi Carter Thimas berspekulasi, keberhasilan Flappy Bird diraih karena sebagian ulasan yang ditinggalkan itu dilakukan oleh botnet.

Sekali lagi, Nguyen mengatakan, ia tidak punya sumber daya untuk melakukan promosi. Yang bisa ia lakukan hanya mengunduh game ini ke toko aplikasi App Store dan Play Store.

Pengguna Flappy Bird tampak menyukai game ini karena alasan psikologis. Ini memanggame yang sederhana, tetapi membuat candu, terlebih lagi dengan adanya persaingan mendapatkan skor tertinggi di lingkungan pengguna.

Seorang bernama Zach Williams sempat menganalisis angka-angka di balik game Flappy Bird sebelum permainan ini dihapus. Dalam database Williams, terdapat 68.000 ulasan yang ditulis oleh pengguna Flappy Bird.

Setelah melihat data dari Williams, tuduhan ulasan palsu yang ditujukan kepada Nguyen tidaklah benar. Ulasan yang ditulis untuk Flappy Bird adalah alami ditulis oleh pengguna.

Harga sebuah kesuksesan

Nguyen mengatakan kepada blog teknologi The Verge, Flappy Bird telah menghasilkan uang 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 600 juta per hari dari hasil iklan-iklan yang muncul pada game tersebut.

Sejak adanya pernyataan itu, akun Twitter Nguyen makin sering diusik oleh pengguna, pengembang, hingga pengamat. Mulanya ia menanggapi pertanyaan dengan kata-kata diplomatis dan humoris. Namun, lambat laun, Nguyen merasa hidupnya yang sederhana terganggu.

Nguyen mengatakan, ia menerima kicauan yang bernuansa kebencian, ancaman kematian, hingga pelecehan yang berulang kali terjadi.


Dalam kondisi seperti ini, Nguyen masih mengerjakan pembaruan untuk Flappy Bird. Ia mengajukan pembaruan Flappy Bird kepada Apple pada 3 Februari, lalu disetujui pada 8 Februari. Pembaruan gratis ini membuat Flappy Bird menjadi lebih mudah.

Ada pengguna yang tidak puas dengan langkah Nguyen. Pengguna dengan akun Twitter @bigperrydog menyayangkan formula baru yang digunakan Nguyen lantaran membuat gameitu jadi lebih mudah. Pengguna tersebut mengaku lebih suka versi lama, dan menjelek-jelekkan versi baru.

Pada 7 Februari 2014, ia merasa lelah dengan popularitas Flappy Bird. Dia tidak bisa mengendalikan game itu seorang diri dan menjawab sentimen negatif yang terus-menerus datang kepadanya.

Setelah mulanya menjanjikan akan menghadirkan Flappy Bird di platform Windows Phone, Nguyen akhirnya menyerah karena tidak bisa memenuhi janji. Ia berencana mencabut Flappy Bird dari App Store dan Play Store.

Kematian

Beberapa jam setelah Nguyen merilis pembaruan Flappy Bird, tampaknya ia mulai membenci game tersebut. Kebencian Nguyen pada Flappy Bird terlihat pada 8 Februari 2014. "Saya bisa mengatakan, Flappy Bird adalah keberhasilan saya. Tetapi, ia juga meruntuhkan kehidupan sederhana saya. Jadi, sekarang saya membencinya," tulis Nguyen di akun Twitter-nya.

Sekitar pukul 02.00 pagi waktu Hanoi, tanggal 9 Februari, Nguyen membuat pengumuman yang sangat mencengangkan. Ia akan mencabut Flappy Bird dari toko aplikasi App Store dan Play Store dalam waktu 22 jam ke depan.


Para pengguna, pengembang, dan pengamat menilai pernyataan Nguyen hanya akal-akalan agar mendapat publisitas yang lebih heboh. Namun, ternyata tidak, Nguyen benar-benar mencabut Flappy Bird dari peredaran.

Tanggal 10 Februari 2014, pada pagi hari, Flappy Bird sudah tidak bisa dicari ataupun diunduh dari App Store dan Play Store. Akun Twitter Nguyen kembali diserang beragam pertanyaan. Dia tetap diam, enggan menanggapi pertanyaan.

Beragam spekulasi pun muncul. Flappy Bird disebut berpotensi terjerat masalah hukum.Forbes mencatat Flappy Bird memiliki beberapa kesamaan visual dengan Super Mario Bros buatan Nintendo.

Kesamaan yang dimaksud, misalnya, bentuk pipa hijau yang sangat mirip dengan benda serupa di Mario, juga desain karakter burung serupa ikan terbang bernama "cheep-cheep" yang muncul di seri ketiga game buatan Nintendo tersebut. Latar belakang dan gaya grafis ala konsol game 8-bit jadul seakan melengkapi kemiripan yang ada.

Bahkan, suara yang muncul ketika burung melewati celah pipa juga mirip dengan suara ketika tokoh Mario mendapatkan koin.

Selain itu, Flappy Bird kerap dikaitkan meniru game berjudul "Piou Piou" yang dirilis pada 2011 karena memiliki konsep serupa dari sisi cara memainkan, karakter si burung, serta blok hijau yang menjadi rintangan.


Nguyen berpendapat, potensi masalah hukum bukanlah penyebab ditariknya Flappy Birddari peredaran. Ketika ditanya soal dugaan pelanggaran hak cipta, Nguyen memberi jawaban lewat Twitter yang mengundang rasa penasaran. "Ah, saya tak mencuri sesuatu apa pun secara langsung. Melakukan itu adalah sebuah seni tersendiri," ujarnya singkat.

Melalui sebuah wawancara dengan Forbes, akhirnya Nguyen mengutarakan alasan pencabutan Flappy Bird.

Nguyen beralasan bahwa sebenarnya game ini dibuat untuk kegiatan bersantai para pemainnya. Nguyen tidak bermaksud membuat Flappy Bird menjadi permainan yang adiktif. Nah, pada saat tujuannya melenceng, Nguyen memutuskan untuk menarik Flappy Bird.

"Flappy Bird didesain untuk dimainkan selama beberapa menit pada saat Anda sedang berelaksasi. Namun, game ini akhirnya menjadi produk adiktif. Saya rasa hal tersebut telah menjadi masalah. Untuk menyelesaikan masalah itu, hal terbaik adalah menarik Flappy Bird.Game ini telah hilang selamanya."

Pemuda asal Vietnam itu juga menjelaskan bahwa rasa bersalah membuat banyak pengguna ketagihan pada game tersebut, membuatnya mantap mengambil keputusan. Popularitas game ini juga merusak "hidupnya yang sederhana".

"Saya tidak merasa ini (keputusan penarikan) sebagai suatu kesalahan. Saya telah memikirkannya matang-matang," ungkap Nguyen.

Nguyen mengatakan bahwa ia tidak menjual Flappy Bird, tetapi ia akan terus membuatgame

Setelah itu, bermunculanlah game serupa Flappy Bird di App Store dan Play Store yang besar kemungkinan mereka semua akan gagal.

Flappy Bird adalah contoh sempurna popularitas yang diraih dengan cara alami. Berkat pemberitaan di media sosial dan media massa, pembicaraan dari mulut ke mulut, Flappy Bird telah menjadi fenomena global: diunduh setidaknya sebanyak 50 juta kali, dan di Twitter, terdapat setidaknya 16 juta pembicaraan mengenai Flappy Bird.

SEJARAH PERKEMBANGAN VIDEO GAME DAN CONSOLE GAME


Perkembangan Video Game Dan Grafik Console Game

1970 – Pengusaha Nolan Bushnell mendesain Computer Space, coin operated arcade videogame pertama. Nutting associate memproduksinya sampai 1500 unit.

Sejenis game televisi di desain dan di patenkan atas nama Ralph Baer, teknisi di Sanders Associate. Ia dan rekannya mendapat lisensi khusus untuk mengembangkan ball-and-paddle videogames.

Magnavox meliseinsi teknologi Brown Box-nya Baer dan mengembangkan sistem Odyssey untuk home gaming. Tidak lama kemudian muncul preview Ping-Pong.

1972 – Disanta Clara – California, Bushnell dan Ted Debney juga membuka perusahaan video game bernama Atari. Nama itu diambil dari kata berbahasa Jepang untuk “check” di board game go.
Odyssey Home Entertainment System hadir sebagai konsol video game pertama untuk keperluan domestic. Terjual lebih dari 200.000 unit.
Teknisi di AI Alcorn menginstal prototipe produk Atari pertama, Pong – game tv Ping-Pong.

1973 – Tito Corporation memperkenalkan game-game arcade pertama untuk video game, termasuk Elepong. Perusahaan ini memproduksi mesin game sebelumnya akhirnya mengembangkan game.
Midway games melisensi game Pong dari Atari dan kemudian merilis versinya sendiri, Winner.
Atari merilis game video game arcade Gotcha.

1974 – Nakamura Manufacturing (sekarang Namco) milik Masaya Nakamura memasuki video game arcade setelah membeli Atari Jepang seharga $500.000,-
Kee games merilis Tank, video game arcade pertama yang menggunakan ROM chip untuk grafik, Coin-op ini kemudian hari diperbaharui menjadi Combat, untuk konsol Atari pertama.

1975 – Midway merilis Gun Fight, game pertama yang menggunakan microchip.
Atari mendesain home versi Pong.
Bill Gates dan Paul Allen mendirikan Microsoft yang kelak menjadi pengembang software terbesar di dunia dan pembuat home-videogame console.

1976 – Bushnell menjual Atari pada Warner Communication. Ia tetap berada di Atari sebagai anggota direksi sampai 1978.
Fairchild Camera dan Instrument meluncurkan Channel F, sistem home-videogame yang dapat di program dan menggunakan kartrid warna pertama. Konsol ini dijual $170
Setelah memprogram Breakout. Steve Jobs dan Steve Woznlak meninggalkan Atari untuk memulai Apple Computer dan mengembangkan home computer Apple I.
1977 – Atari meluncurkan VCS (Video Computer System), salah satu konsol popular sepanjang masa. Terjual sampai 25 juta unit, berikut cartridge sebanyak 120 juta di seluruh dunia.
Studio II, home-videogame console warna hitam-putih drilih oleh RCA. Disertai dengan lima built-in game. Tapi masih kalah dengan full color Atari VCS.
Gilirannya muncul PC dengan warna: Apple II keluaran Apple Computer, dengan spesifikasi CPU 6502, RAM 4kb, dan game.
1978 – Milton Bradley mengeluarkan Handheld Microvision hasil desain Jay Smith. Perangkat game LCD ini merupakan kombinasi antara home console berbasis kartrid dan bentuk portable.
Ada home videogame console, ada pula home videogame platform: Professional Arcade produksi Bally. Platform ini dilengkapi dengan keypad berangka yang memungkinkan player membuat game sendiri dengan Bally Basic.
Magnavox muncul lagi dengan Odyssey 2 – konsol manis dengan grafik futuristik serta keypad berhuruf dan berangka.
Bushnel meninggalkan Atari dan meninggalkan Pizza Time Theatre, taman hiburan pertama yang berorientasi arcade.

1979 – Konsol Intellvision diperkenalkan oleh Mattel Electronics. Grafik kualitas arcade-nya menjadi standar home system yang lain.
Larry Kaplan, Allan Miller, Davis Crane, dan Bob Wihtehead – mantan programmer Atari mendirikan Activision, peruhaan software videogame mandiri pertama.

1980 – Atai menerbitkan game arcade Missile Command deprogram oleh Dave Theurer.
Bally dan Midway memulai debut Pacman yang kelak menjadi serial kenamaan.
Atari mengembangkan kembali Space Invaders untuk VCS-nya. Game yang diprogram Rick Maurer ini merupakan game videogame arcade pertama. Laku sampai 1 juta kopi.

1981 – Donkey Kong yang didesain Shigeru Miyamoto dirilis Nintendo US. Sampai sekarang franchise ini masih bertahan.
Commodore meluncurkan VIC-20. Dipasarkan sebagai home computer pertama yang harganya kurang dari $300
1982 – GCE diperkenalkan Vectrex, all in one home console. Desain awalnya dilakukan oleh Jay Smith dan dilanjutkan oleh Milton Bradley.
Home videogame platform produksi Atari: 5200 Super System mulai dipasarkan. Asalnya dari Atari 400.
Coleco merilis Coleco Vision, home videogame platform berkualitas arcade dengan kecepatan 3,5 MHz. Sistem ini disertain dengan rilis game Donkey Kong.

1983 – Rick Dyer illustrator Don Blush membuat game fantasi petualangan Dragon’s Lair.
Sega Enterprise Tokyo meluncurkan SG-1000, sistem home-videogame mereka yang pertama. Konsol yang menggunakan cartridge ini bisa memainkan Zaxxon dan Congo Bongo.
1984 – Debut Famicon di Jepang, asal mulanya Nintendo Entertainment System (NES)yang kemudian dirilis di Amrik. Disana laku sampai 2,5 juta unit pada tahun pertamanya.
Atari merilis Marble Madness. Desainnernya Mark Cerny yang masih berumur 17 tahun.
Warner menjual Atari ke Tramel Technology, yang pemiliknya adalah Jack Tramel. Atari dijual seharga $240 juta.

1985 – Sega meluncurkan game arcadae Space harrier.
Commodore megeluarkan lagi seri baru PC-nya: Amigo 1000 dengan kemampuan multimedia.
1986 – Akhirnya Atari memasarkan 7800 ProSystem yang berkualitas grafik arcade.
1987 – Nintendo merilis Metroid, geme original NES masih di desain Genpei Yokoi.
PC Engine dirilis di Jepang. Walaupun Cuma 8-bit, tetapi grafiknya bagus.
Nintendo meluncurkan legend of Zelda di US. Game ini digarap Shigeru Miyamoto, creator Donkey Kong.
1988 – Final Fantasy Suare dirilis untuk Famicom. Sampai sekarang serial RPG ini masih disukai dan jadi franchise yang menguntungkan.
Game portable pertama lahir dengan nama Lynx dari Atari yang mampu menampilkan warna hingga 16 warna di LCD nya.
Atari games merilis Tetris versi arcade. Game puzzle ini diciptakan tahun 1985 oleh Alexey Pajitnov di akademi komputer  Moskwa.
1989 – Genpei Yokoi mendesain Game Bot dan segera diluncurkan Nintendo. Konsol ini mampu memainkan cartridge di belakang layar LCD nya.
Sega memasarkan 16-bit Genesis ke US. Di Jepang konsol ini dikenal dengan nama Mega Drive.
NEC tidak mau ketinggalan, mereka juga mengeluarkan Turbo Grafx-16 di US. Berdasarkan dari teknologi PC Engine dan menampilkan 256 warna.
1990 – Tetris versi Game Boy game ini menjadi game PC terkemuka di seluruh dunia.
Konsol portable 16-bit pertama: Turbo Express keluaran NEC. Handheld ini compatible dengan game-game TG-16 TurboChip.
SNK memperkenalkan NeoGeo, home console berdasarkan cartridge yang menggunakan teknoligi arcade NeoGeo.
1991 – Super NES dengan 16-bit dipasarkan di US. Dengan game Super Mario World, comsole ini sempat naik daun kemudian menjadi terpuruk, karena kemunculan Sega Genesis.
Sega muncul dengan Sonic the Hedgehog, mascot barunya.
1992 – Sega menegeluarkan sistem portable Game Gear.
Nintendo dan Sony berencana mengembangkan sistem CD baru untuk Super NES. Saying Nintendo meninggalkan proyek, sementara Sony lanjut dengan proyek PlayStation nya.

1993 – id Software merilis game PC first-person-shooter(fps), Doom.
Best selling game CD-ROM sepanjang masa, Myst ditebitkan Brodbund. Dengan pengembangnya adalah Cyan.
Jaguar, sistem home-vodeogame 64-bit pertama diluncurkan Atari. Sayang pemasarannya kuarang bagus, sehingga banyak orang yang tidak mengetahuinya.
1994 – Bandai merilis Playdia, sistem multimedia keluarga berdasarkan CD.
Sistem portable berlayar LCD Nomad dikeluarkan Sega, karena mahal, jadi console ini tidak laku.
Senat Us memberlakukan Entertainment Software Rating Board(ESRB) karena terjadi kekerasan akibat video game.
1995 – Sega merilis Saturn dengan 8 prosesor dan garfik 32-bit. Console ini mampu menampilkan 500.000 poligon per detik.
Sony, sang pendatang baru, menggebrak industry video game dengan PlayStation-nya yang berdasakan CD-ROM, terjual 75 juta unit di seluruh dunia.
Tomb Raider series yang masih digilai sampai sekarang, diterbitkan Eidos unutk pertama kalinya.
1996 – Nintendo meluncurkan Nintendo 64 di US. Konsol 64-bit ini menggunakan grafik 3D.
Super Mario 64 segera dirilis untuk melengkapi N64. Efek cahaya dan animasinya bisa dibanggakan.
Naughty Dog mengembangkan Crash Bandicot, game tebitan PS yang sangat sukses.
Capcom merilis game Resident Evil, game yang banyak adegan banjir darah ini sempat tertahan oleh ESRB.

1997 – Bandai merilis Tamagotchi US. Dalam delapan bulan terjual sepuluh juta unit.
1998 – Nintendo meluncurkan lagi sistem game portable berlayar LCD, Game Boy Color.
Pokemon tiba di US. Kisah ini dikembangan oleh Satoshi Tajiri.
Konami menerbitkan Metal Gear Solid untuk PS.

1999 – Game Boy Color mendapat saingan dari NeoGeo Pocket Color dari SNK, tapi dihentikan, karena mendapat hambatan.
Muncul pelopor console 128-bit, Sega Dreamcast.
2000 – Keluar game yang berjudul Shenmue untuk console Dreamcast, dengan total biaya produksi mencapai $60 juta.
Sony meluncurkan PlayStation2 pada 26 Oktober. Home-videogame 128-bit ini dilengkapi dengan DVD player.
PS dirilis ulang dengan nama PSone. Dengan ukuran lebih kecil dan harganya lebih murah.
2001 – Sistem portable 32-bit, GameBoy Advance diluncurkan Nintendo.
Microsoft meluncurkan home-videogame console pertamanya, Xbox.
Nintendo merilis GameCube, yang merupakan next-gen console nya.

2006 – Sony mengeluarkan produk anyarnya PlayStation3 yang dipenuhi fitu next gen. hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari pihak Sony yang mengklaim CPU utama PS3 bisa kurang lebih disamakan dengan dengan 4-6 keping prosesor Intel Core2Quad. Namun, hanya 20-30% saja kinerja cell yang di aktifkan oleh PS3. Istilahnya, sama saja ketika user membeli PC dengan prosesor Athlon64 x2, tapi hanya digunakan untuk mengetik dengan menggunakan MS Word.
Pada saat pertama kali keluar banyak sekali kontrofersi yang mendera PS3 dari harganya yang terampau mahal dan Sony seperti memaksa pembeli PS3 untuk dapat menerima format Blu-Ray atas pesaingya HD-DVD, yang akhirnya format next media dimenangkan oleh pihak Sony dengan Blue-Ray nya. Status pengembang game yang masih sedikit, grafik yang kurang maksimal untuk kemampuan hardware PS3 sampai ketidak jelasannya game copy-an yang akan beredar karena, harus mendukung format BD. Seperti yang kita ketahui harga BD kosong saja pada wakti perilisannya sudah mencapai kurang lebih Rp 400.000,- sementara untuk game aslinya berkisar kurang lebih Rp 700.000,-(tergantung judul game).

Di sisi positif PS3 merupakan sebuah alat pemutar BD yang termurah, dan dapat di aplikasikan pada TV yang ber HD(720i) dan Full HD(1080i). Prosesor yang jauh lebih kuat dari pada console pesaingya.

Spesifikasi PlayStation3 :
CPU       : IBM Cell 3.2GHz
GPU       : nVidia G71 RSX 256-bit 550MHz
Sound     : Dolby 5.1ch, DTS
RAM      : 256MB 3.2GHz
VRAM    : 256MB GDDR3 700MHz
6 USB 2.0 ports
Wi-Fi      : 802.11 b/g
Sorage    : 40/ 60/ 80/ 120/ 320/ 500 Gb
Bluetooth 2.0
Media      : CD, DVD, BD

2005 – Microsoft lebih dahulu mengeluarkan console next gen nya dangan mengeluarkan Xbox 360, yang tidak ingin ketinggalan dengan mengeluarkan produk ini tanpa memikirkan jangka panjang. Banyak orang yang puas akan kinerja grafik yang di keluarkan oleh console ini, dimana grafik console next gen ini sudah jauh melompati era sebelumnya.

Pada awal perilisannya Xbox 360 juga banyak masalah sama seperti console next gen lainnya, pertama dari masalah ROD(Ring Of Death), karena Overheat yang ditimulkan dari console tersebut. Banyak gamer yang mengeluhkan, bahwa mesin Xbox 360 sepertinya tidak layak untuk dikatakan console next gen. Masih mensuppoert 480i atau tv crt, dana membutuhkan alat bantuan conversi bila ingin ke tv HD atau Full HD.

Di sisi positif pihak Xbox menang dari sisi lebih banyak pengambang game(lebih keluar dahulu), menang dalam masalah game copy-an dan aslinya. Sesuia dengan kantong gamer Indonesia, jika hanya ingin mencoba memainkan game yang sudah mngusung next gen graphic.

Spesifikasi Xbox 360 :
CPU       : Custom Power PC
GPU       : ATI R520 500MHz
Sound     : Multichannel surround 32-bit
VRAM    : 512MB GDDR3 700MHz
Storage   : 20/ 40/ 60/ 120/ 500 Gb
Media     : CD, DVD, HD-DVD(optional)
3 USB 2.0 ports

2007 – Pihak Nintendo mengeluarkan console anyarnya yang bernama Nintendo Wii. Console ini diciptakan pertama kali memang sudah menyimpang dari kat “next gen” yang dimiliki PS3 dan Xbox 360 sebagai mestinya. Pengembang Wii merubah wajah console next gen nya ini sebagai “trend setter”. Console ini memiliki controller yang sangat unik mirip seperti nunchaku(double stick. Dalam memainkan Wii pemain diharuskan bermain di tempat yang agak luas dan stamina yang banyak, karena teknoligi sensor segala arah mirip dengan Virtual World.

Pada saat awal perilisannya console ini juaga banyak kritikan mulai dari gambarnya yang tidak sehebat PS3 dab Xbox 360, boleh dibilang Wii paling payah dalam hal prosesor dan grafik game yang di hasilkan, tetapi hebat dalam hal sensor gerak yang terdapat controllernya dan hal inovasi yang telah dikembangkan. Justru dari hal yang di sepelekan ini yang telah membuat pihak Microsoft dan Sony menjadi pusing dibuatnya.

Spesifikasi Wii :
CPU       : PowePC *Brodway*
GPU       : ATi*Hollywood* 256-bit
4 Wiimote controllers bluetooth
2 USB 2.0 port
Wifi 802.11b/g
Storege    : 512 MB built-in flash memory
 Media     : DVD/ Mini DVD
Video Up to 480p (NTSC) or 576p (PAL/SECAM)
Audio      : Stereo, Dolby Pro Logic II

Kesimpulan :
Prosesor - PS3 adalah yang terkuat dari ketiga console yang sudah menggunakan 8 core. Ketimbang dari Xbox 360. Tidak usah dibandingkan dengan Wii karena paling lemah.

PS3
Xbox 360
GPU – Untuk masalah GPU dari PS3 dan Xbox 360 barimbang sedikit, meskipun lebih menang Xbox 360 ketimbang PS3. Xbox 360 menggunakan ATI Xenos R530 yang setara dengan radeon Radeon X1900 XTX sementara PS3 menggunakan G71 RSX yang setara dengan GeForce GT 7900. Tidak usah dibandingkan dengan Wii karena paling lemah.
PS3 GPU
Xbox 360 GPU

Media – PS3 memiliki media yang lebih besar dibandingkan Xbox 360 dan Wii, karena sudah menggunakan BD yang sanggup menampung data hingga 50Gb.
Blu-Ray
DVD

NEXT GEN GAMING GPU

Untuk masalah GPU pada jaman sekarang (2013), bahkan sudah jauh melampaui dari GPU di atas, karena GPU diatas sudah dikatakan ketinggalan jaman dan masih menggunakan teknologi DX10, jadi agak kewalahan bila harus memainkan game yang sudah men support DX11. Sebagai contoh perbandingan VGA jaman sekarang untuk nVdia adalah GTX Titan atau GTX 690, sementara di kubu ATI terdapat ATI Radeon HD 7979 dan Radeon HD 7990.
Berikut adalah daftar spesikasinya :

Nvidia GTX Titan
GTX Titan
GTX Titan GPU Z
GTX 690
GTX 690

GTX 690 GPU Z

Radeon HD 7990
Radeon HD 7990
7990 GPU Z

Radeon HD 7970
Radeon HD 7970
7970 GPU Z

NOTE : ke-4 VGA(Video Graphic Advanced) diatas sudah sangat jauh melampaui console PS3 dan Xbox 360, bahkan untuk console next gen generasi selanjutnya yaitu PlayStation 4 dan Xbox one sudah dapat dilewatinya, dengan menggunakan VGA diatas.